Sabtu, 17 Oktober 2009


EKSTRAKSI SINYAL SUARA JANTUNG DAN PARU BERINTERFERENSI MENGGUNAKAN NOTCH FILTER BERTINGKAT BANYAK

Oleh:  Yulianto


ABSTRAK

Suara paru-paru dan jantung dapat digunakan untuk tujuan medikal yaitu untuk keperluan diagnosis suatau penyakit dengan cara merekam suara paru atau jantung dan menganalisis hasil rekaman.  Masalah utama dalam perekaman suara paru atau jantung  adalah memisahkan suara paru dan jantung yang selalu berinterferensi satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,  tujuan dalam penelitian ini adalah mengimplementasi “notched filter bertingkat banyak” dalam usaha mengekstraksi suara paru dan jantung. Metoda yang digunakan adalah dengan disengaja dicampurkan suara paru dan jantung lalu dikonversi menjadi fungsi frekuensi. Konversi ke fungsi frekuensi bertujuan untuk mengeliminer  fungsi waktu dalam usaha mengantisipasi perbedaan waktu awal dan akhir dari sinyal data, juga mengatasi terjadinya pergeseran fasa. Sehingga dapat memudahkan dalam mengekstraksi sinyal data menggunakan notch filter bertingkat banyak secara manual. Untuk mendapatkan galat yang terjadi, analisis dilakukan melalui pengujian menggunakan adaptif neuro fuzzy dengan  membandingkan  sinyal hasil ekstraksi dengan sinyal aslinya sebelum  dijumlahkan atau terhadap beberapa sinyal yang telah teridentifikasi. Pengujian menunjukkan bahwa pembanding fungsi waktu tidak dapat digunakan karena memungkinkan mempunyai galat lebih dari 180 % yang disebabkan oleh pergeseran fasa, sedangkan pembandingan dengan fungsi frekuensi bisa mencapai hasil kurang dari 13,8829 %.

Kata-kata kunci: suara paru, suara jantung, berinterferensi, ekstraksi, notch filter bertingkat

1. Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Suara organ tubuh dapat digunakan untuk diagnosis organ internal. Diagnosis melalui suara yang ditimbulkan organ tubuh dikenal sebagai  teknik auskultasi (Chiharu Yoshii, Masamitsu Kido: 2007). Pada saat ini, diagnosis dengan teknik auskultasi yang banyak dikembangkan adalah diagnosis pada jantung dan paru-paru.

Untuk keperluan diagnosis, suara organ tubuh dalam berbagai kondisi harus direkam dengan kualitas yang baik untuk kemudian dilanjutkan dengan analisis. Dalam proses perekaman banyak mengalami kekacauan yang disebabkan antara lain terjadinya derau.  Satu hal yang perlu diingatkan adalah bahwa pada perekaman suara jantung atau paru, selalu terjadi interferensi antara keduanya. Kejadian ini dapat mengacaukan pekerjaan diagnosis jantung atau paru-paru.
 Penurunan salah satu dari intensitas suara jantung atau paru dapat dilakukan dengan mengatur posisi piranti rekam (stetoskop) pada posisi yang dikehendaki. Suatu langkah berikutnya dalam memisahkan suara jantung dan paru adalah menggunakan filter pada hasil rekaman. Filter ini terdiri dari banyak alternatif, tergantung dari keperluannya.
Satu alternatif yang memungkinkan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah implementasi notched filter. Pemilihan notched filter didasakan pada kesderhanaan dan kemudahan dalam mengimplementasikannya. Peran notched filter telah diujikan dan hasilnya disajikan dalam makalah ini.

1.2  Rumusan Masalah
Apakah notch filter bertingkat banyak yang didesain dalam bentuk perangkat lunak dapat digunakan untuk mengekstraksi interferensi antara suara jantung dan paru.

1.3 Tujuan Penelitian
Mengimplementasikan notch filter yang yang berupa perangkat lunak dalam usaha memisahkan sinyal suara jantung dan paru:
1) dalam format fungsi waktu dan
2) fungsi frekuensi.

1.4  Hipotesis
Sinyal suara jantung dan paru dapat dipisahkan menggunakan notched filter yang terusun bertingkat banyak untuk memperoleh ketelitian yang tinggi dengan kesalahan kurang dari 5 %.

1.5  Variabel yang diteliti
a) Galat keluaran hasil ekstraksi campuran suara jantung dan paru dengan keluaran suara jantung dalam format fungsi waktu dan fungsi frekuensi
b) Galat keluaran hasil ekstraksi campuran suara jantung dan paru dengan keluaran suara paru dalam format fungsi waktu dan fungsi frekuensi

1.6   Batasan Masalah
Masalah  yang dibahas meliputi:
a)    Proses penjumlahan sinyal suara jantung dan paru.
b)    Ekstraksi sinyal suara jantung dan paru
c)    Pembentukan garis spektra sebelum dan sesudah pemisahan sinyal jantung dan paru-paru.
d)    Analisis galat yang terjadi menggunakan adaptif neuro fuzzy.

1.7 Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat memberikan kontribusi, antara lain:
a)  Dapat digunakan untuk mengekstraksi sinyal suara jantung dan paru yang dapat dikembangkan dalam keperluan identifikasi sinyal untuk tujuan medikal.
b)  Dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian tentang notched filter dengan galat minimal.
c)  Dapat dikembangkan untuk perancang-an notched filter adaptif yang real time.

1.8  Landasan Pemikiran
Telah banyak tersedia data sinyal suara paru dan jantung yang dapat diperoleh dari internet (Rhonda Everett, Woodworth, Karl: 2005) Data ini dalam bentuk wave (PCM) dan masih perlu meminimalisasi derau dengan menggunakan filter digital. Untuk keperluan ini digunakan filter pelewat frekuensi tengah untuk memberikan batas frekuensi sinyal yang mempunyai informasi. Sinyal suara jantung dan paru dijumlahkan secara matematis dan hasilnya dapat ditampilkan secara grafis. Sinyal suara jantung, suara paru, dan sinyal hasil penjumlahan suara jantung dan paru dikonversi menjadi fungsi frekuensi yang dikenal sebagai garis spektra (PSD). Garis spektra dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan frekuensi dari masing-masing sinyal.
Garis spektra sinyal penjumlahan dan sinyal suara jantung digambar dalam satu skala untuk mengetahui perbedaan frekuensi yang terjadi. Perbedaan dalam bentuk garis spektra pada sinyal penjumlahan terhadap sinyal suara jantung ditekan menggunakan notch filter agar mempunyai bentuk yang serupa. Notched filter harus ditala beberapa kali agar mempunyai hasil dengan galat minimal. Nilai galat yang terjadi dapat ditentukan dengan mengimplementasikan perangkat lunak  anfis. Demikian juga pada sinyal penjumlahan dan sinyal suara paru, dilakukan dengan cara yang sama.

2. Tinjauan Pustaka
2.1  Penelitian Empiris
Telah banyak hasil penelitian tentang ekstraksi suara paru atau jantung terhadap derau yang ditimbulkan oleh lingkungan dan peralatan yang digunakan. Di antaranya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Hong Wang dan Le Yi Wang pada tahun 2003, penelitian ini antara lain menyajikan algoritma pemisahan sinyal untuk mengekstraksi sinyal yang diperlukan dan sebuah filter yang dapat diatur untuk mengurangi pengaruh derau pada komponen sinyal yang menjadi target (Hong Wang, Le Yi Wang; 2003 ). Pemisahan dirancang dengan model matching menggunakan perancangan weighted H-infinity untuk kasus broad-band matching. Dalam penelitian tersebut ditunjukkan perkiraan sinyal yang diperlukan tanpa menunjukkan durasi proses dan besar galat yang terjadi.
Pada tahun yang sama, penelitian tentang metoda penghapusan suara jantung juga telah dilakukan. (G. Mousavi, Thomas; 2003). Algoritma yang digunakan menggunakan teknik pengolahan citra untuk mendeteksi segmen derau suara jantung yang telah direkam pada spektogram. Setelah itu menghapus segmen tersebut dan menafsirkan data yang hilang mengunakan interpolasi 2D  pada time-frequency  domain  dan akhirnya menyusun kembali sinyal tersebut dalam time domain. Metoda ini berhasil menghilangkan suara jantung dari sinyal suara paru-paru. Juga dikatakan bahwa metoda ini mempnyai kecepatan yang lebih efisien dibandingkan menggunakan filter adaptif.
.
2.2 Konversi Sinyal Kontinyu Menjadi Diskrit
Sinyal data dalam dalam bentuk kontinyu dikonversi menjadi format diskrit yang dinamakan format wave. Format ini diperoleh dari proses sampling atau resampling. Dalam proses sampling bisa terjadi kehilangan data dan terjadi distorsi, juga terbatasnya lebar pita. Untuk mengatasi ini maka sinyal sampling harus mempunyai frekuensi cukup tinggi. Agar sinyal di-sampling dengan benar, perlu  kondisi berikut (http://www.nr.com):





dengan T=perioda sampling       (1)



2.3  Teori Perancangan Filter Digital
Ada tiga tipe pendekatan tanggapan filter digital, yaitu; Butterworth, Chebyshev, dan eliptik. 
LPF Butterworth mempunyai penguatan menurun secara monotonic dari satu pada f = 0 Hz. Bila orde filter bertambah, kecepatan turun frekuensi cutoff juga bertambah. Pertambahan derajat filter akan menyebabkan kesalahan dalam pergeseran fasa. Filter Chebyshev tipe I mempunyai sebuah ripple pada pass-band, dan berkurang secara monotonic pada stop-band.  Filter tipe II kebalikan dengan band tersebut. Pada filter elliptic terjadi ripple pada pass band dan stop band, seperti pada Gambar 1. Filter ini  mempunyai kecepatan fall off tercepat dari ketiga tipe filter yang lain, tapi mempunyai pergeseran fasa yang besar.
2.4 Transformasi Fast Fourier
Transformasi Fourier merupakan perangkat komputasi yang efisien dan sederhana dalam memanipulasi data. Secara fisik dapat dinyatakan dari salah satu: dalam time domain, yang merupakan sejumlah kuantitas h sebagai sebuah fungsi waktu yaitu h(t), dan yang lain adalah frequency domain, yang memberikan amplitudo H sebagai fungsi frekuensi f, yaitu H(f), dengan -1<f<1. Dalam suatu hal, pernyataan h(t) dan H(f) merupakan dua pernyataan berbeda tapi meiliki fungsi yang sama (http://www.nr.com).







Total daya pada sebuah sinyal dapat diperoleh dengan menghitung dalam time domain atau 

 frequency domain. Hasil ini dikenal sebagai teori Parseval[5], sebagai berikt:






2.5   Teknik Pengambilan Data
Telah dikumpulkan beberapa macam sinyal suara paru dan jantung yang diperoleh dari internet dengan alamat ditunjukkan pada pustaka [2]. Juga diperoleh beberapa data pada orang yang sama, yang digunakan untuk mengatasi beberapa variasi internal dalam pengambilan data termasuk tingkah laku dari sumber data.
Prosedur  untuk persiapan keperluan pemrosesan sinyal ditunjukkan pada Gambar 2. Sinyal berupa suara hasil rekaman telah dikonversi atau di-resampling (menggunakan paket goldwave) menjadi sinyal diskrit dalam format wav. Sinyal diskrit diproses untuk keperluan memperoleh data jadi. Dilakukan pengambilan data dalam band tertentu dengan meminimalisasi derau yang terjadi. Data suara paru dan suara jantung dibersihkan dari derau frekuensi yang terlalu tinggi dan terlalu rendah menggunakan filter elliptik. Secara aljabar kedua sinyal data dijumlahkan yang kemudian dinamakan data gabung. Seluruh data, sinyal suara paru, sinyal suara jantung dan sinyal suara gabung, dengan band frekuensi tertentu, dikonversi menjadi fungsi frekuensi dalam bentuk garis spektra (Volker Gross, Anke Dittmar, Thomas Penzel, Frank Schuttler: 2000).
Data  dalam bentuk garis spektra merupakan data yang mudah diolah untuk dipisahkan antara  sinyal suara paru dan  jantung saja.

 3. Metoda Penelitian

3.1  Kerangka Pemikiran
Pada proses ekstraksi ini, dikumpulkan banyak data berupa suara paru dan jantung. Salah satu data suara paru dan jantung dijumlahkan yang selanjutnya disebut sebagai data suara gabungan. Kemudian diolah melalui beberapa tahap, yaitu: (1) filtering, (2) penurunan garis spektra, (3) proses ekstraksi antara suara paru dan jantung dan (4) analisis galat dengan adaptif neuro fuzzy.
Runtunan yang telah jadi, dilakukan ulang untuk data yang lain. Pada Gambar 2, ditunjukkan aliran kerja yang telah dilakukan.

  
Filter Pelewat Frekuensi Tengah. Frekuensi suara yang dapat didengar berkisar antara 20 – 20000 Hz. Dalam kenyataannya tidaklah semua lebar pita ini digunakan. Demikian juga suara paru yang dapat memberikan informasi diperkirakan  tidak akan lebih dari 4000 Hz (Hossain, Moussavi :2004). Pada frekuensi yang lebih tinggi, di samping terlalu kecil juga mempunyai derau yang besar ( signal to noise ratio yang rendah). Dalam penelitian ini frekuensi dari sinyal yang digunakan dibatasi pada frekuensi antara 20 - 8000 Hz.
Power Spectral Density (PSD). Meru-pakan suatu cara yang digunakan untuk
mengkonversi sinyal fungsi waktu menjadi sinyal fungsi frekuensi. Sinyal fungsi waktu sangat sulit untuk mengetahui awal dan akhir dari sinyal, termasuk pergeseran fasa yang disebabkan oleh filter. Dengan PSD, tidak terdapat fungsi waktu, maka sinyal dengan frekuensi nol selalu pada posisi sumbu aksis nol dengan tetap membawa nilai perbandingan amplitudo dan informasi penting yang benar.

3.2 Metoda Penelitian
Projek dibagi dalam empat sub-unit. Pertama adalah pengumpulan data, meliputi data untuk berbagai macam suara yang ditimbulkan paru dan jantung. Kedua adalah  merancang dan membuat perangkat lunak (1) notch dan elliptic filter, (2) penjumlah antara data suara jantung dan paru, (3) PSD, dan (4) adaptif neuro fuzzy (anfis) yang digunakan untuk analisis galat. Ketiga adalah penalaan frekuensi notch filter untuk memperoleh galat tidak lebih dari 5 %. Yang keempat adalah analisis hasil uji coba.

3.3 Pelaksanaan Penelitian

3.3.1 Pengambilan Data

                                        Gambar 3 Sinyal Suara 
                                                        a)Paru Normal, 
                                                        b) Jantung Normal, dalam Fungsi Waktu dan PSD
 
Data dalam bentuk wav, diperoleh dari  internet(Rhonda Everett, Karl Woodworth: 2005). Semua data dipastikan dalam format wav berupa sinyal PCM mono 8 bit atau 16 bit dengan frekuensi sampling antara 8000 – 44000 Hz, dengan asumsi bahwa komponen frekuensi rendah dari sample adalah sekitar  50 – 2500Hz (Volker Gross, Anke Dittmar, Penzel, Thomas , Frank Schuttler: 2000). Jika telah dipunyai data dalam format yang lain, harus terlebih dahulu dikonversi ke dalam format wav dengan menggunakan perangkat lunak yang lain (misalnya: Goldwav, total video/audio converter). Kemudian dilanjutkan dengan mengubah dalam format mat menggunakan perangkat lunak Matlab yang menghasilkansinyal diskrit dalam bentuk angka-angka sehingga memudahkan untuk proses pengolahan.
Pada Gambar 3 ditunjukan masing-masing 3 buah data suara paru normal dan jantung normal yang telah terientifikasi, dalam fungsi waktu yang telah diskalakan pada nilai amplitudo maksimum sama dengan sau dan dengan pembatasan frekuensi 20-8000 Hz,  beserta hasil koversi dalam fungsi frekuensi.

3.3.2 Pengamatan Peubah dan Analisis
Penalaan filter dilakukan dan hasilnya diamati pada gelombang dalam bentuk PSD sampai diperoleh kemiripan antara PSD sinyal asli dengan sinyal gabungan. Dengan  mengimplementasikan anfis dapat diperoleh galat yang tejadi pada setiap perubahan atau penalaan frekuensi notched filter.  Data latih,  dan data cek pada proses anfis menggunakan sinyal meggunakan bentuk fungsi waktu dan fungsi frekuensi.

4. Perancangan

4.1 Pembatasan Frekuensi
Dengan menggunakan filter eliptik pelewat frekuensi tengah (BPF), frekuensi data dibatasi untuk membuang pengaruh derau frekuensi tinggi dan frekuensi sangat rendah (komponen dc) dan kondisi transisi.
Filter eliptik diperoleh dari filter eliptik low-pass analog menggunakan transformasi bilinear tak-terskalakan s = (z-1)/(z+1). Dengan masukan sinusoida dari frekuensi ωo.












Jika dipilih lebar pita antara 20 – 6000 Hz, perencanaan filter ini menghasilkan  perangkat lunak seperti berikut:

Fs=16000; Bawah=20; Atas =6000;
% Bagian inisialisasi filter
[b,a]=ellip(4,0.1,40,[Bawah Atas]*2/Fs);
[H,W]=freqz(b,a,512);
%Bagian penyaringan
DataWave=DataWave(1:1:40000);
BPFParu=filter(b,a,DataWave);
absul2=abs(BPFParu); maxi2=max(absul2);
BPFParu=BPFParu/maxi2; te= 1:1:40000;
plot(te,BPFParu); grid;

Pada gambar 4 ditunjukkan tanggapan hasil perancangan filter eliptik. Peubahan lebar pita filter dapat dilakukan dengan mengganti nilai ”Bawah” dan ”Atas”.

                                        Gambar 4. Tanggapan Hasil Perancangan Filter Eliptik

4.2 Mengubah  Ke Bentuk Spektra Daya
Menggunakan transformasi PSD, data diubah dari fungsi waktu menjadi fungsi frekuensi. Karena data merupakan fungsi frekuensi, maka durasi dalam pengambilan data dalam fungsi waktu menjadi tidak bermasalah dan dapat memudahkan dalam pengamatan.
Dalam matlab, untuk mengubah data menjadi menjadi bentuk PSD digunakan perintah pwelch, sebagai berikut:

Fs=16000; nfft = 1000;
sf1=BPFJantung;x1=pwelch(sf1,nfft,Fs);
x1=x1(1:0.001:50);
sf2=BPFJantungParu;x2=pwelch(sf2,nfft,Fs);
x2=x2(1:0.001:50);
plot(x1,'b','LineWidth',3); grid;hold on;
plot(x2,'--','LineWidth',2); grid;

Pada Gambar 5 ditunjukkan PSD dua sinyal suara paru dan suara jantung. Pada Gambar 5(c), garis tebal menunjukkan PSD dari suara jantung dan garis tipis menunjukkan suara gabungan antara paru dan jantung. Pada gambar tersebut tampak jelas perbedaan antara keduanya.
 
4.3 Penghapus Derau Lain
Hal lain yang menjadi perhatian adalah adanya sinyal bukan pembawa informasi, ini bisa terjadi pada kondisi transisi sisi awal dan akhir sinyal saat pengambilan data, Karakeristiknya ditunjukkan adanya bentuk eksponensial pada sisi awal dan bentuk paku pada sisi akhir. Transisi sisi awal dapat diatasi menggunakan filter eliptik yang telah disebutkan. Sedangkan transisi sisi akhir dapat secara langsung dibuang dengan menggunakan nilai data matrik sama dengan nol pada lima buah baris terakhir. Pada Gambar 6 ditunjukkan bentuk gelombang dan hasil perbaikan yang diperoleh.


                                                                             (b)
                        Gambar 6 Derau yang Disebabkan Oleh a) Transisi Awal, b) Transisi Akhir

4.4 Penalaan dan Penentuan Galat
Frekuensi notched filter ditala dan dicari nilai galatnya dengan mengimplementasikan anfis dengan cara membandingkan antara sinyal asli dengan sinyal hasil ekstraksi. Perbandingan ini akan tampak jelas bila terlebih dahulu diubah dalam bentuk PSD  yang ditampilkan dalam sekala yang sama.
Untuk uji-coba,  akan dipisahkan antara sinyal suara jantung terhadap sinyal suara paru dengan cara menusuk beberapa frekuensi secara tajam menggunakan notched filter.  Frekuensi yang akan dibuang dihitung dalam satuan  rad/sample dengan persamaan:

wo = 2*pi*f1/Fs;                                            (8)

Sebuah notched filter mempunyai sebuah  zero pada unit circle pada frekuensi yang bersesuaian dengan sudut wo radian. Ini diharapkan dapat  menghilangkan derau pada frekuensi tersebut. Bagian nyata dan bagian imaginer ( x dan y) dari zero bersesuaian dengan:

rez = cos(wo); imz = sin(wo);                        (9)

Berikut ini diberi contoh penggunaan notch filter dengan menghilangkan frekuensi 500 Hz dan 1000 Hz. Dalam perancangan untuk keperluan ini,  ditambahkan pole yang menutup zero, tapi didalam unit circle.  Ini diperlukan untuk mengeliminasi pengaruh notched filter pada frekuensi selain 500 Hz, disamping tetap mempertahankan kestabilan filter. Pole yang lebih menutup  pada zero, menghasilkan notched filter yang semakin sempit dan menjadi:

rez1 = .99*cos(wo); imz1 = .99*sin(wo);    (10)

Bagian ini didefinisikan dari pembilang dan penyebut polynomial filter b dan a dengan menggunakan complex conjugate factor dan menggunakan conv.

b1=conv([1 -rez-i*imz],[1 -rez+i*imz]);
a1=conv([1-rez1-i*imz1],[1 -rez1+i*imz1]);

Dengan cara yang sama, untuk menghilang-kan derau dengan frekuensi 1000 Hz.

b2=conv([1-cos(2*pi*f2/Fs)-,...
      i*sin(2*pi*f2/Fs)],...
        [1cos(2*pi*f2/Fs)+i*sin(2*pi*f2/Fs)]);
  a2=conv([1-0.99*cos(2*pi*f2/Fs)-,...
        i*0.99*sin(2*pi*f2/Fs)],,...
        [10.99*cos(2*pi*f2/Fs),...
        +i*0.99*sin(2*pi*f2/Fs)]);

Menggabungkan kedua filter secara bersama pada tanggapan frekuensi. b=conv(b1,b2); a=conv(a1,a2); freqz(b,a,512,Fs);

 
 
hasil rancangan perangkat lunak diujikan pada sinyal hasil penggabungan antara sinyal paru dan sinyal jantung, dengan penekanan frekuensi pada:185, 205, 260, 300, 345, 370, 390,  400, 430, 450, 490 Hz, dan diberi  masukan sinyal suara gabungan antara suara jantung dan suara paru, maka mempunyai keluaran suara jantung seperti ditunjukkan pada gambar 9, dan menghitung galat yang terjadi dengan program sebagai berikut:

num_mf=2;mf_type='gbellmf';
mf_konsek='linear';
Num_epochs=20;err_goal=0.01 ;
DataLatihA1=BPFJantung1;
DataLatihA2=BPFJantung2;
DataLatihA3=BPFJantung3;
DataLatihA4=BPFJantung4;
DataLatihA5=NotchJantung;
trnDataA=[ DataLatihA1 DataLatihA2 DataLatihA3 DataLatihA4];
chkDataA=[ DataLatihA1 DataLatihA2 DataLatihA3 DataLatihA4]; ya=DataLatihA5;
fismat =,... genfis1(trnDataA,num_mf,mf_type,mf_konsek);
[fismat1,error1,ss,fismat2,error2]=,...
   anfis(trnDataA,fismat,[Num_epochs],[],...
   chkDataA);
anfis_outputA = evalfis([trnDataA(:,1:4);
chkDataA(:,1:4)],fismat2,Num_epochs);
x=length(anfis_outputA);xx=1:1:x; ya=[ya;ya];
MSE=mse(ya - anfis_outputA)

Diperoleh galat sebesar 6,13 %
 
 
 
Sedangkan jika ditekan pada frekuensi: 30, 40, 80,  105 Herzt, diperoleh seperti ditnjukkan pada gambar 10. Terlihat bahwa sinyal fungsi waktu suara paru menyerupai aslinya. Galat yang terjadi sebesar 11,83 %.
  
5. Pengujian dan Pembahasan

5.1 Sinyal Teruji Sebagai Pembanding
Pada pengujian ini, galat yang terjadi diperoleh dengan membandingkan keluaran dari filter terhadap sinyal asli yang digunakan sebagai masukannya. Pada Gambar 11 ditunjukkan hasil yang diperoleh dalam penghapusan suara jantung, dan pengha-pusan suara paru, galat yang diperoleh dengan anfis ditunjukkan pada tabel 1. Penalaan dimulai dengan sinyal data paruA3 dan jantung A1, penekanan sinyal data jantung A1 menghasilkan galat sebesar 19.0730 %. Filter hasil penalaan ini iujikan pada sinyal data paru A1 dan A2, msing-masing menghasilkan galat 21.1885 % dan  19.4574 %. Galat   yang besar ini terjadi karena sinyal fungsi waktu digunakan sebagai pembanding dalam proses penghitungan galat, walaupun sinyal pembandingnnya adalah sama, dan sinyal fungsi waktu (pemotongan sinyal yang sama) seolah-olah tidak bemasalah, tapi dalam kenyataannya mempununyai galat yang cukup besar. Ini disebabkan karena dalam kenyataannya sinyal mengalami pergeseran fasa yang cukup besar yang disebabkan oleh sifat filter. Pergeseran yang besar bisa merubah polaritas sehingga dalam perhitungan galat menjadi penjumlahan. Ini terbukti bahwa nilai galat bisa melampaui 180 %.
 
 
Pada tabel 1, juga ditunjukkan hasil perhitungan galat berdasarkan PSD-nya. Dalam kejadian ini sinyal hasil ekstraksi dan sinal pembanding telah diubah dalam fungsi frekuensi dan telah ditiadakan fungsi waktu serta pergeseran fasa. Galat PSD terkecil yang dihasilkan adalah sebesar 0,075 %. Filter hasil penalaan ini iujikan pada sinyal data paru A1 dan A2, msing-masing menghasilkan galat 3.3095 % dan  2.0678 %.   Perhatikan bahwa galat yang terjadi berada dibawah 5 %.
 
 Untuk penekanan sinyal data dari suara jantung terhadap suara paru, galat terbesar terjadi pada penekanan sinyal data jantungA3 yaitu 13,8829 %. Galat yang cukup besar ini terjadi karena sulitnya penalaan manual yang tepat disebabkan karena lebarnya band frekuensi sinyal data paru dibandingkan terhadap sempitnya band frekuensi sinyal jantung, disamping frekuensi sinyal jantung yang sangat rendah pada intensitas daya yang amplitudo yang tinggi.

5.2 Banyak Sinyal Sebagai Pembanding
Galat yang terjadi diperoleh dengan membandingkan keluaran dari filter terhadap lebih dari satu sinyal yang telah diidentifikasi dan dinyatakan serupa (sebagai contoh: sinyal paru normal atau sinyal jantung normal) dan salah satunya  digunakan sebagai masukannya. Pada proses ini, jelas bahwa pemotongan sinyal tidak mungkin sama, tidak mugkin satu sinyal akan mempunyai bentuk yang sama dengan sinyal lain. Semua sinyal harus dikonversi terlebih dahulu dalam fungsi frekuensi guna meniadakan fungsi waktu. Dalam proses ini yang dibandingkan adalah 3 buah sinyal dalam fungsi frekuensi yang dikenal sebagai PSD terhadap sebuah sinyal hasil ekstraksi. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai galat kurang dari 5 %.


6 Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan
Dari uji coba dan analisis di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1)    Pengolaan dalam ekstraksi  sinyal dalam fungsi waktu akan menghasilkan pergeseran fasa sehingga jika digunakan sebagai pembanding akan memungkinkan mempunyai galat lebih besar dari 180 %..
2)    Pengolaan sinyal dalam fungsi frekuensi (PSD) tidak dipengaruhi oleh pergeseran fasa dan waktu, sehingga sesuai untuk proses ekstraksi dan menghasilkan galat terbesar 13,8829  untuk satu pembanding, dan kurang dari 5 % untuk tiga pembanding.

6.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut dalam melakukan ekstraksi antara suara paru dan jantung, berikut ini diberikan beberapa saran, antara lain:
1)    Notched Filter yang digunakan pelu dikembangkan menjadi notched filter adaptif agar diperoleh galat sekecil mungkin.
2)    Agar diperoleh ketelitian yang lebih tinggi, gunakan jumlah data pelatihan yang lebih besar.
3)     Jika telah diperoleh notched filter adaptif, pelu dicoba untuk suara paru dan jantung abnormal sebagai persiapan dalam identifikasi suara paru dan jantung untuk dikembangkan dalam diagnosis suatu penyakit.
4)    Perlu ditambahkan rangkaian kompen-sasi pergeseran fasa jika diinginkan untuk mengantisipasi terjadinya pergeseran fasa yang disebabkan oleh filter.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chiharu Yoshii, M.D.; Masamitsu Kido,; 2007, Lung Sound Auscultation Trainer "LSAT" , Division of Respiratory Disease, University of Occupational and Environmental Health,Kyotokagaku Co.,LTD,  Japan,  mailto:rw-kyoto@kyotokagaku.co.jp
 [2] Everett, Rhonda; Woodworth, Karl; 2005, Lung Sounds Online, Emory Hospital Branch Library / Grady Branch Library / Emory University / Atlanta, Ga. USA, wwoodwo@emory.edu.
[3]  Hong Wang; Le Yi Wang; 2003, Multi-Sensor Adaptive Heart and Lung Sound Extraction, IEEE, Wayne State Univ., De-troit, USA, howang@med.wayne.edu; lywang@ece.eng.wayne.edu
[4] M. T. Pourazad, Z. K. Mousavi, G. Thomas; 2003, Heart Sound Cancellation from Lung Sound Recordings using Adaptive Threshold and 2D Interpolation in Time-Frequency Domain, IEEE,  Department of Electrical & Computer Engineering, University of Manitoba, Winnipeg, MB, R3T 5V6, Canada
 [5]   ……,1988-1992 , The Art Scientific Computing,  Cambridge University Press. Programs http://www.nr.com or trade@cup.cam.ac.uk, North America.
[6]  Wood. J.W.W.; 2002, ECSE-4760 Computer Applications Laboratory, Digital Filter Design, Renssellaer Polytechnic Institute.
[7] Gross, Volker; Dittmar, Anke; Penzel, Thomas ; Schuttler, Frank; 2000, The Relationship Between Normal Lung Sounds, Age, and Gender, Journal, De-partment of Medicine, Philipps-University, Marburg, Germany, www.atsjournals.org.
 [8] Hossain,I.; Moussavi, E.;2004,, Finding the Lung Sound Flow Relationship in normal and Asthmatic Subjects, Journal, IEEE, Dept. of  Electrical and Engineering, University of Manitoba, Winnipeg, MB, {ihossain,mousavi}@ee.umanitoba.ca